29.8.10

Kendala pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia

           Pelaksanaan otonomi daerah di negara kita terlihat masih mendapat beberapa kendala seperti:
* Kurangnya kemampuan Pemerintah Daerah dalam menjalankan pemerintahan secara otonom. Banyak daerah salah dalam menerapkan strategi pembangunan, daerah terkesan tidak mampu mengelola keuangan dan melakukan manajemen pembangunan dengan baik. Banyak proyek pembangunan yang mubazir dan tumpang tindih.

* Lemahnya fungsi wakil rakyat. Wakil rakyat di daerah juga tidak memiliki kapabilitas sebagai anggota dewan. Sistem rekruitmen yang tidak jelas dan apatisme masyarakat dalam melakukan pemilihan mengakibatkan banyak wakil rakyat yang tidak memiliki kemampuan memadai untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Korupsi yang dilakukan anggota dewan, tarik ulur peraturan daerah dan kebijakan yang hanya sebatas peningkatan gaji danberbagai tunjangan untuk diri mereka sendiri menjadi contoh lemahnya fungsi wakil rakyat.

* Banyak juga pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah tidak berjalan sinergis dengan apa yang dilakukan pemerintah pusat. Tidak adanya koordinasi, perbedaan konsep dan egoisme daerah mengakibatkan tumpang tindih dan pertentangan dalam pembangunan dan peraturan antara pusat dan daerah.

Hukum dan Kebebasan berpendapat

           Kebebasan untuk menyatakan pendapat rasanya masih menjadi hak yang belum bisa terpenuhi dengan baik. Kasus Prita Mulyasari bisa menjadi contoh, Hak untuk menyatakan pendapat dikungkung dengan dalih pencemaran nama baik. Di sisi lain tampak adanya kebebasan yang kebablasan dan tidak bertanggung jawab manakala dilakukan dengan melibatkan massa. Hal ini juga menjadi contoh dimana perlindungan hukum belum adil bagi seluruh warga negara. Hukum masih bisa dibeli dan hanya diperuntukkan bagi individu yang dianggap lemah. Pemerintah sudah melakukan tindakan yang cukup baik, dengan tidak terlalu mancampuri proses hukum untuk menjaga wibawa hukum itu sendiri. Namun hal ini juga memiliki sisi negatif. Kebebasan untuk berpendapat akan selalu mungkin mendapat perlakuan yang sama manakala tidak ada batasan definisi yang jelas akan hal tersebut dalam hukum dan perundang-undangan kita, Banyak hal hal lain yang juga masih menjadi masalah, sepertinya diperlukan koreksi atas KUHP dan juga reformasi dalam internal lembaga penegak hukum dan meningkatkan wibawa hukum dengan menjalankannya dengan tegas dan benar.

Wawasan Nusantara

           Wawasan nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan. Latar belakang sejarah lahirnya dasar pemikiran “wasantara” sebagai cara pandang bangsa Indonesia melihat diri dan lingkungannya terlihat awalnya dari sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia. Dalam sejarah di Indonesia, di bumi nusantara telah tumbuh dan berkembang kerajaan-kerajaan kutai di Kalimantan timur pada abad ke-4 SM sampai kerajaan Mataram pada abad ke -18 M. Pada abad ke-14 penjajah mulai masuk menguasai perdagangan di nusantara dan berujung pada penguasaan wilayah(territorial) atau sebagai penjajah. Baru pada tahun 1908, tepatnya pada tanggal 20 mei 1908 dengan berdirinya budi utomo, gagasan mempersatukan Indonesia dimunculkan, melalui bidang pendidikan dan pengajaran. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran itu berkembang ke bidang-bidang lainnya. Kondisi georafis dan kedudukan geogarfis dalam kaitannya dengan percaturan dunia serta kebijakan-kebijakan dalam pemanfaatan kondisi dan kedudukan geografi turut menentukan dalam pembentukan wawasan nasional. Tujuan Nasional bangsa Indonesia, dapat kita angkat dari “Pembukaan UUD 1945”Secara singkat tujuan tersebut sebagai berikut:

1. Membentuk Negara kesatuan Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan tanah tumpah darah Indonesia (Pendekatan keamanan).

2. Menunjukkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa (pendekatan kesejahteraan).

3. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian yang abadi dan keadilan sosial.

           Jadi Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia mengandung pengertian cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan idiologi nasionalnya yaitu pancasila dan undang-undang dasar 1945.Sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat dan bermartabat di tengah lingkungan dunia. Wasantara sebagai wawasan nasional mempunyai tujuan yaitu persatuan dan kesatuan yang harmonis dalam segenap aspek kehidupan bangsa dalam upaya mewujudkan kesejahteraan dan ketentraman bagi bangsa Indonesia , serta mewujudkan kebahagian dan perdamaian bagi seluruh umat manusia (dunia).Wasantara merupakan wawasan nasional bangsa Indonesia, sebagai Wawasan nasional maka bangsa Indonesia di dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya melihat diri sebagai kesatuan yang utuh mencangkup aspek fisik geografik dan aspek sosial.Jika kita telah memandang bangsa dan ruang hidupnya sebagai satu kesatuan yang utuh mencangkup aspek fisik geografik dan aspek sosial. Selanjutnya dalam GBHN 1993 dinyatakan bahwa “ pembangunan nasional adalah pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa, dengan senantiasa harus mewujudkan perwujudan wasantara serta memperkukuh tannas. Pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan tannas yang mencerminkan keterpaduan seluruh aspek kehidupan bangsa secara utuh dan menyeluruh. Tannas merupakan kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari segenap aspek kehidupan bangsa.Tannas adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan Negara. Landasan Tannas yang sangat penting adalah Pancasila, UUD 1945, dan Wasantara.Pada hakikatnya, Tannas tergantung kemampuan bangsa dan Negara meningkatkan kondisi astgatra tersebut dengan jalan memanfaatkan Trigatra bersifat relative statik sedangkan pancagatra bersifat dinamis Tannasitu merupakan resultante(hasil) dari ketahanan masing-masing kehidupan (IPOLEKSOSBUDHANKAM).Di Indonesia sendiri Perwujudan Tannas di Indonesia berguna untuk meningkatkan efisiensi tetpi hasil pembangunan nasional juga berguna taraf kehidupan masyrakat.

PRINSIP-PRINSIP PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

            Bagaimanakah cara untuk membuat karya tulis ilmiah yang baik? Untuk dapat menyajikan karya ilmiah dalam bentuk tulisan, Anda perlu berlatih menuliskan hasil penelitian atau kegiatan ilmiah lainnya sehingga hasilnya dapat memberikan informasi yang baik bagi pembaca. Penulisan karya tulis ilmiah yang didasarkan pada metode ilmiah, mengacu pada langkah-langkah berikut, yaitu: mengidentifikasi masalah, menghubungkan masalah dengan teori tertentu, merumuskan kerangka konsepsional/teoritis, merumuskan hipotesis, menyusun rancangan studi, menentukan pengukuran dan teknik pengumpulan data, menganalisis dan menginterpretasi data serta membuat kesimpulan.

           Namun demikian, pada prinsipnya penulisan karya tulis ilmiah memuat tiga langkah penting, yaitu:

1.Pemilihan Topik
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topik adalah:
a.Area Topik
Area topik memuat cakupan masalah yang akan diangkat dalam
penulisan karya tulis ilmiah. Topik lebih luas daripada judul,
karena topik mencakup isi pokok dan area yang akan dibahas dan
ditulis.
b.Keterbatasan
Keterbatasan yang sering ditemui dalam pemilihan topik, seringkali
adalah keterbatasan yang disesuaikan dengan: 1)minat, 2)kemampuan
dilaksanakan, 3) kemudahan dilaksanakan, 4) kemudahan dibuat
menjadi masalah yang lebih luas, dan 5) manfaat.

2.Pengumpulan Informasi
           Prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan sehubungan dengan
pengumpulan informasi adalah:
a.Evaluasi instrumen, untuk mendapatkan data yang lebuh akurat dan
konsisten. Evaluasi instrumen dilakukan dengan uji coba
pengumpulan data dengan instrumen yang telah dibuat. Hasil uji
coba akan diketahui melalui pengujian validitas dan reliabilitas.
b.Evaluasi terhadap sumber, untuk mempertanggungjawabkan data.
Penulis harus menentukan apakah data yang diperlukan dalam menulis
karya tulis ilmiah berupa data primer, sekunder atau gabungan dari
keduanya.
c.Pembuatan catatan, untuk memudahkan pencatatan dan pencarian
kembali informasi yang telah dicatat. Catatan dapat dibuat dengan
penggunaan kartu informasi, pembuatan sistem penulisan untuk
menghubungan kartu informasi dengan daftar pustaka, serta pemilihan
bentuk kutipan.

3.Penulisan Naskah
Langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah terdiri atas:
a)persiapan naskah pertama,
b)revisi naskah,
c)persiapan format,
d)editing akhir, dan
e) koreksi akhir (proof reading).

Baca juga:
Halaman awal karya tulis ilmiah
Motto dan persembahan dalam sebuah karya tulis ilmiah

27.8.10

Hormon pada tumbuhan

           Ada beberapa hormon yang penting pada tumbuhan. Diantaranya:

1. Auksin
           Auksin dibentuk pada jaringan meristem dalam ujung-ujung tanaman seperti tunas, kuncup bunga , pucuk daun. Auksin berfungsi sebagai pengembangan sel. Auksin dapat rusak oleh sinar atau merangsang perpindahan auksin ke tempat lain. Auksin lebih banyak terkumpul di bagian bawah karena pengaruh gaya berat.

2. Giberelin
-menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya
-menyebabkan pertumbuhan yang sangat cepat
-mempercepat tumbuhnya biji/tunas

3. Kinin dan sitokonin
Contohnya kinetin pada tembakau menyebabkan percepatan pembelahan sel (cytokinesis)

26.8.10

Gerak pada tumbuhan

A. gerak sebagai tanda hidup.
1. gerak lokomotoris/ gerak pindah tempat, biasanya pada tumbuhan tingkat rendah seperti bakteri dan alga bersel satu
2. Gerak alasatonis, gerak pembengkokan bagian tanaman
3. Gerak auksatonis, gerak berupa pertumbuhan yang tidak seimbang, misalnya fototropi.

Berdasarkan penyebabnya gerak dibagi menjadi gerak autonom dan etionom.
           Gerak autonom adalah gerak yang terjadi tanpa ada penyebab dari luar, disebut juga gerak endonom/spontan.
           Gerak etionom adalah gerak karena pengaruh dari luar. Terdiri atas : taksis, tropi dan nasti.
           Taksis adalh gerak pindah tempat menuju rangsangan misal: fototaksis
           Tropi adalah gerak sebagian karena rangsangan. Jika ke arah rangsangan disebut positif dan menjauhi rangsangan negatif.( fototropi karena cahaya, kemotropi karena bahan kimia, hidrotropi karena air, geotropi karena gravitasi bumi, tigmotropi atau haptoropi karena sentuhan.
           Nasti adalah gerak yang tidak semata-mata karena adanya rangsangan. Misalnya gerak bunga pukul empat.

B. Gerak fisik
           Misal membukanya dinding sporangium, merekahnya kulit buah.

C. Fotoperiodism
           Dalam siklus hidup tumbuhan, akhir pembentukan daun dan internodus oleh meristem merupakan awal terjadinya proses pembungaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembungaan antara lain fitokrom, fotoperiodisitas, vernalisasi, dan hormon pembungaan. Fitokrom merupakan protein yang berwarna merah (chromoprotein), dan dalam tumbuhan dijumpai dua bentuk fitokrom yaitu Pr yang menyerap cahaya merah (660 nm) dan Pfr yang dapat menyerap cahaya merah jauh (730 nm). Secara biologis bentuk Pfr bersifat aktif, sedangkan Pr tidak. Dalam tubuh tumbuhan Pr dapat diubah menjadi Pfr dan sebaliknya, proses ini disebut fototransformasi. Pada beberapa jaringan perubahan Pr ke Pfr tidak selalu diikuti dengan terjadinya respon morfogenetik. Berdasarkan adanya respon tumbuhan terhadap lamanya penyinaran (fotoperiodisitas) dalam proses pembungaan, maka tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (1). Tumbuhan hari pendek (short day plant); (2). Tumbuhan hari panjang (long day plant); dan (3). Tumbuhan hari netral (neutral day plant). Pada proses pembungaan yang merupakan periode kritis adalah panjang malam (periode gelapnya). Proses pembungaan tumbuhan tertentu dapat dirangsang dengan perlakuan temperatur rendah (vernalisasi). Pada dasarnya vernalisasi tidak hanya untuk pembungaan tetapi dapat pula diperlakukan pada biji-biji tumbuhan tertentu sebelum perkecambahan. Temperatur optimum untuk vernalisasi berkisar antara 0 - 5oC. Zat yang bertanggung jawab meneruskan rangsangan vernalisasi disebut vernalin, yaitu suatu hormon tumbuh. Hormon tumbuh yang berperan dalam proses pembungaan disebut florigen. Asam giberelin (GA) merupakan salah satu hormon tumbuh yang berperan dalam proses pembungaan, tetapi tidak semua GA efektif untuk merangsang pembungaan, misal GA6 dan GA8.

kelompok tubuhan yang berfotoperiodisme adalah
1. tumbuhan hari pendek; artinya hanya memerlukan penyinaran/ cahaya matahari < 12 jam contohnya adalah: kentang, ktela rambat, kacang-kacangan dan strawberi 2. Tumbuhan hari panjang artinya hanya memerlukan penyinaran/ cahaya matahari > 12 jam contohnya adalah:bayam, lobak dan salada

3. Tumbuhan hari netral artinya; tumbuhan yang lama penyinarannya tidak memrlukan waktu yang maksimal atau minimal artinya netral contohnya adalah tomat, cabe dan strawberi

Evolusi bunga dan perkembangan biji

Evolusi bunga
           Bunga telah mengalami perubahan secara evolusioner. Pada perkembangbiakan tumbuhan berbunga Sepal dan petal demikian juga pistillum diyakini merupakan evolusi dari daun. Perbedaan struktur bunga juga mengindikasikan jalur evolusi dan kedekatan spesiesnya.

Perkembangan biji
           Biji merupakan struktur yang erdiri atas embrio atau lembaga, kulit biji dan cadangan makanan. Pembentukan biji diawali oleh proses penyerbukan. Kepala sari memiliki 4 mikrosporangium yang didalamnya terdapat butir butir serbuk sari . penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik. Penyerbukan dapat terjadi dengan bantuan serangga dan angin. Bakal biji terbentuk dalam penebalan dinding bakal buah yang disebut nuselus yang menutupi satu sel induk megaspora. Megaspora selanjutnya berkembang menjadi kantung embrio yang berisi embrio tumbuhan di dalamnya. Pada peristiwa penyerbukan serbuk sari berkecambah pada kepala putik membentuk tabung ke bawah menuju bakal biji. Pada angiospermae terjadi pembuahan ganda pada kantung embrio. Pembuahan ganda terjadi jika harus diikuti oleh pembentukan biji. Sel telur yang dibuahi berkembang menjadi embrio tapi pertumbuhannya lebih lambat dari endosperma. Pergiliran generasi merupakan pergantian antara generasi penghasil spora (generasi sporofit) dan generasi berikutnya yang menghasilkan gamet (generasi gametofit).

Perkembangbiakan Tumbuhan Berbunga

Reproduksi.
           Ada dua organ dalam bunga yang berperan yakni benang sari(stamen) dan putik(pistil). Benang sari menghasilkan serbuk sari yang membentuk gamet. Di bagian bawah putik terbentuk bakal biji. Pembuahan(penyerbukan) terjadi ketika serbuk sari jatuh di kepala putik terbentuk tabung sehingga serbuk sari bisa menuju sel telur.

Organ pembentukan bunga
Bunga adalah batang atau cabang dengan sekumpulan daun yang mengalami metamorfosis yang berhubungan dengan fungsinya untuk bereproduksi.

Bagian-bagian bunga:
1. Tangkai bunga(pedicellus)
Pada bagian yang membesar disebut dasar bunga (receptaculum)

2. Hiasan bunga (perianthinum) terdiri dari:
• Kelopak bunga (calyx), tersusun dari beberapa daun kelopak (sepalum).
• Mahkota (corrola), tersusun dari beberapa daun mahkota (petalum)

3. Benang sari (stamen). Kumpulan benang sari disebut androecium. Stamen terdiri atas tangkai sari(filamen) dan kepala sari (antera) yang berisi serbuk sari (pollen).

4. Putik (pistillum) terdiri atas bakal buah(ovarium) pd bagian bawah, didalamnya terdapat bakal biji (ovulum) tangkai putik (stilus) dan kepala putik (stigma). Putik terbentuk dari daun buah(gynaecium) yang tersusun dari satuan daun buah(carpelum). Putik yang terdiri dari satu carpel disebut putik sederhana dan jika terdiri dari daun buah atau lebih disebut putik majemuk.

Peredaran Air, Mineral dan Makanan pada Tumbuhan

Perjalanan air dari akar ke daun

Ada beberapa teori tentang perjalanan air dari akar sampai ke daun
Teori vital:
Perjalanan air dilakukan oleh sel-sel hidup yaitu parenkim kayu dan sel-sel empulur disekitar xylem.

Teori Tekanan akar: perjalanan air disebabkan oleh adanya tekanan oleh akar.

Hukum kapilaritas: perjalanan air disebabkan oleh adanya adhesi antara air dan dinding xylem.

Teori kohesi atau teori benang air: ada kohesi antara molekul air pada organ tumbuhan mulai dari akar sampai ke daun. Ketika molekul air di daun terlepas maka molekul air di bawahnya akan terangkat ke atas.

Perjalanan air dalam tubuh tumbuhan
Pengangkutan unsur unsur anorganik dari tanah ke daun dilakukan lewat xylem, unsur unsur tersebut dapat melintas ke dalam phloem secara bebas. Pengangkutan unsur unsur organik lewat phloem.

Perjalanan zat-zat dari daun.
Pengangkutan zat-zat dari daun dilakukan oleh phloem ke atas dan ke bawah. Zat-zat juga dapat berpindah atau merembes dari phloem ke xylem dan sebaliknya.

Organ Tumbuhan

Batang
         Jaringan batang berkayu terbagi dalam 3 zona: empulur, kayu dan pepagan. Diantara kayu dan pepagan terdapat kambium. Jaringan yang membentuk batang adalah jaringan xylem, jaringan phloem dan jaringan kayu. Xylem, phloem dan kambium disebut sebagai berkas pembuluh.

Daun
        Epidermis merupakan bagian terluar dari daun. Dalam epidermis terdapat stomata yang merupakan sel penjaga dan mengandung kloroplas. Mesofil merupakan jaringan parenkim kecuali berkas pembuluhnya. Terbagi dalam dua bagian bagian atas menyusun parenkim palisade dan bagian bawah menyusun parenkim bunga karang. Semua sel mesofil mengandung kloroplas. Berkas pembuluh adalah untaian jaringan khusus yang berfungsi sebagai penunjang dan saluran. Berkas pembuluh yang besar terlihat sebagai tulang daun.

Akar
        Akar berfungsi menambatkan tumbuhan ke tanah, menyerap air, menyalurkan air dan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Secara melintang terdiri dari epidermis, korteks dan silinder pusat/silinder pembuluh. Silinder pusat tersusun diantaranya dari xylem dan phloem. Korteks tersusun dari lapisan sel parenkim mengandung ruang interselular yang berguna bagi akar muda. Epidermis merupakan bagian terluar. Dapat memanjang membentuk rambut akar.

Jaringan dan sistem jaringan pada tumbuhan

           Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Kumpulan jaringan yang tumbuh pada awal pertumbuhan disebut pertumbuhan primer. Pertumbuhan sekunder meliputi perkembangan diameter akar dan batang yang telah tumbuh sebelumnya pada pertumbuhan primer. Jaringan dapat diklasifikasikan menjadi jaringan meristem dan jaringan permanen.

         1. Jaringan meristem.

Meristem berasal dari kata meristos yang artinya membelah. Jaringan meristem berarti jaringan yang sel-selnya aktif membelah. Bentuk sel meristem bulat, oval dan poligonal. Dinding selnya tipis, memiliki sitoplasma luas, inti sel besar dan vakuola kecil akan tetapi banyak. Menurut cara dibentuknya jaringan meristem dibagi menjadi promeristem, meristem primer dan meristem sekunder. Promeristem atau meristem primordial adalah daerah pertumbuhan baru yang merupakan dasar atau sumber terbentuknya organ baru. Promeristem merupakan bagian terawal dari meristem primer biasanya merupakan daerah kecil pada ujung akar atau ujung batang. Meristem primer merupakan kelanjutan dari promeristem dan biasanya sel-selnya masih aktif membelah. Meristem sekunder selalu terbentuk pada jaringan permanen , misalnya kambium(felogen) terbentuk dari sel-sel korteks atau sel epidermis. Menurut fungsinya meristem dibagi menjadi protoderm yang membentuk jaringan epidermis, prokambium yang membentuk jaringan pembuluh dan meristem dasar yang membentuk jaringan dasar.
Menurut tempatnya meristem dibagi menjadi:
-meristem apikal: pada titik tumbuh(ujung akar/batang)
-meristem sisipan: di antara jaringan permanen (ruas bambu, pangkal daun)
-meristem lateral: pembelahan ke samping (kambium, felogen)


         2.Jaringan permanen

Jaringan permanen: tersusun dari sel-sel yang tidak melakukan pembelahan dan telah terdiferensiasi. Jaringan permanen tidak selamanya permanen sebab sebagian atau seluruh sel=selnya dapat meristematik lagi. Jaringan permanen dibagi menjadi jaringan sederhana dan jaringan kompleks

Jaringan sederhana:
Parenkim: merupakan sel tumbuh, dinding sel tipis, bentuk bulat, lonjong, poligonal. Terdapat pd akar, batang , daun, buah. Fungsi: berhubungan dgn proses penyimpanan bahan makanan, proses fotosintesa, regenerasi tumbuhan, sekresi
Kolenkim: berupa sel hidup, bentuk memanjang, dinding sel dari selulosa dan peptin. Terdapat di bawah jaringan dermis, fungsinya sebagai penyokong. Terdapat pd tumbuhan muda, herba.
Sklerenkim: berupa sel yg sdh keras, sel mati, dinding sel dari lignin.fungsi: memberi kekuatan, elastisitas, fleksibilitas. Bentuk : -serabut(halus memanjang dgn ujung meruncing, dinding lignin; sklereid/sel batu(diameter hampir sama, dinding sel memiliki saluran antara lignin, terdapat pd batok kelapa, kulit buah kenari)

Jaringan kompleks: terdiri dari lebih dari satu macam sel (jaringan pembuluh xylem dan phloem). Xylem terdiri dari: trakea, trakeid, seragut xylem dan parenkim xylem. Phloem terdiri dari buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid, kadang ada jaringan sekretori(kelenjar getah).Jaringan kulit: terdiri dari lapisan epidermis dan lapisan periderm, menyusun bagin terluar dari tumbuhan


Proses manajemen

           Proses manajemen merupakan suatu alat dimana seorang manager melaksanakan manajemen. Pertama adalah perencanaan (Planning). Seorang manajer harus terlebih dahulu mengetahui apa yang ingin dikerjakan, menentukan tujuan dan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Manager juga harus mampu melakukan analisa terhadap berbagai kemungkinan yang akan dihadapi. Menentukan langkah yang akan diambil jika nantinya akan menemukan masalah. Perencanaan yang matang akan sangat menentukan keberhasilan manajemen.


           Selanjutnya adalah pengorganisasian (Organizing). Seorang manajer harus menentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang dilakukan. Menetapkan secara tepat siapa melakukan apa (The right man on the right place). Mengorganisasikan segala sumber daya yang ada sehingga kegiatan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Tidak ada bawahan yang memiliki beban kerja yang terlalu berat atau terlalu ringan.


           Manager yang baik juga harus mampu menggerakkan bawahan (Actuating) untuk melakukan tugas perusahaan/organisasi secara baik dan dalam perasaan suka atau tidak tertekan. Terkadang diperlukan juga pengarahan sehingga bawahan memahami akan tugas yang akan dilakukannya. Kerjasama yang baik antara manager dan bawahan akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan


           Terakhir adalah Pengawasan (Controlling). Tugas yang yang telah diberikan harus diawasi pelaksanaanya sehingga semua bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Melakukan pemantauan terhadap proses kerja, hasil ataupun masalah yang dihadapi sehingga bias dilakukan antisipasi secara cepat dan tepat seandainya ada kejadian di luar perkiraan yang telah direncanakan.


           Dengan demikian seseorang bisa dikatakan sebagai manajer jika dia melakukan kegiatan yang mencakup seluruh proses mulai Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Di luar itu tentunya ia tidak bisa dikatakan sebagai seorang manajer. Manajer itu merencanakan, jika hanya melaksanakan saja maka ia bukanlah manajer. Manajer itu mengorganisasikan, jika hanya menerima perintah saja maka ia bukanlah manajer,dll.


           Apakah manajemen bisa membantu keberhasilan kegiatan manusia? Menurut saya, Ya. Manajemen bisa membantu memberikan keberhasilan bagi kegiatan manusia. Dalam suatu perusahaan manajemen mutlak harus dilakukan, demikian pula dalam suatu organisasi. Bahkan dalam kegiatan individu/ perseorangan prinsip – prinsip manajemen akan sangat membantu keberhasilan kegiatan manusia. Setiap kegiatan akan lebih memungkinkan untuk berhasil jika telah dilakukan perencanaan yang matang, pengorganisasian sumber daya, tenaga ataupun waktu, pemberian dorongan kerja dan juga pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan.

25.8.10

Negara, Bangsa dan Masyarakat Indonesia

           Negara ialah tatanan dari rakyat, wilayah yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintahan yang sah dan berdaulat. Negara mempunyai kewenangan yang istimewa; membentuk angkatan bersenjata, lembaga peradilan, pemerintahan, parlemen, mencetak uang, menggunakan kekerasan di wilayah kedaulatannya. Pemerintah merupakan salah satu unsur aparatur negara, sebagai kelompok sosial pada periode terbatas mendapat kesempatan memegang pucuk pimpinan eksekutif. Konsep negara dan teori asal usul negara didefinisikan beragam menurut para pakar. Hal ini tergantung dari sudut pkitang mereka. Berdirinya suatu negara, harus memenuhi syarat-syarat, yaitu adanya pemerintahan yang berdaulat, wilayah, warga negara, dan pengakuan pihak lain.

           Bangsa adalah suatu kesatuan solidaritas, satu jiwa, dan satu asas spiritual yang tercipta oleh pengorbanan masa lalu demi masa depan generasi penerusnya. Faktor yang mempersatukan kelompok-kelompok masyarakat Indonesia sebagai bangsa ialah kesamaan latar belakang sejarah, tekad untuk hidup bersama guna mencapai cita-cita masa depan yang lebih baik (masyarakat adil dan makmur aman sentosa).

           Ada dua asas yang dipakai dalam penentuan Kewarganegaraan, yaitu asas Ius Soli dan asas Ius Sanguinis.
Asas ius solii menentukan warga negaranya berdasarkan tempat tinggal/kelahiran di suatu negara, adalah warga negara tersebut. Sebagai contoh, apabila Kita punya anak lahir di Amerika Serikat karena Amerika Serikat menganut asas ius soli ini secara otomatis anak tersebut mempunyai Kewarganegaraan Amerika Serikat. (dilihat dari sisi Amerika Serikat).

           Asas ius sanguinis, menentukan warga negaranya berdasarkan keturunan (pertalian darah), dalam arti siapa pun anak kandung (yang sedarah seketurunan) akan mengikuti Kewarganegaraan orang tuanya.
Dengan kedua asas tersebut dapat menimbulkan implikasi sebagai berikut.
a. Mereka yang mempunyai Kewarganegaraan gkita atau bipatride karena negara asal orang tua yang bersangkutan menganut asas ius sanguinis sedangkan yang bersangkutan melahirkan anak, tinggal di negara yang menganut asas ius soli.
b. Mereka yang sama sekali tidak mempunyai Kewarganegaraan (apatride) karena yang bersangkutan dilahirkan di negara yang menganut asas ius sanguinis sedangkan negara asal orang tua yang bersangkutan menganut asas ius soli.

           Masyarakat adalah keseluruhan kompleks hubungan individu yang luas dan terpola dalam lingkup yang besar (negara) atau kecil dalam suatu suku bangsa atau kelompok sosial lainnya. Masyarakat warga negara (civil society) atau masyarakat madani bukan berarti masyarakat sipil. Civil society adalah wilayah atau ruang publik yang bebas, di mana individu, warga negara melakukan kegiatan secara merdeka menyatakan pendapat, berserikat dan berkumpul. civil society sebagai suatu tatanan kehidupan yang menginginkan kesejajaran hubungan antara warga negara dan negara atas dasar prinsip saling menghormati, hubungan negara dengan warga negara bersifat konsultatif (tidak konfrontatif), warga negara mempunyai kewajiban dan hak, dan negara memperlakukan warga negara secara adil, hak dan kebebasan yang sama equal right. Dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat (masyarakat warga negara) diperlukan adanya kesatuan pola pikir, sikap dan tindakan. Bela negara merupakan kewajiban dan hak setiap warga negara. Oleh karena tanggung jawab kelangsungan hidup bangsa dan negara adalah tanggung jawab bersama sebagai bangsa. Falsafah bangsa, pandangan hidup, ideologi, dasar negara, konstitusi, Wasantara dan Tannas merupakan kerangka dasar kehidupan nasional yang hierarkis.

24.8.10

Motto dan persembahan dalam sebuah karya tulis ilmiah

           Beberapa karya tulis ilmiah mungkin akan memiliki aturan yang sedikit berbeda dalam penulisannya. Pada pembuatan karya tulis berupa skripsi, halaman motto dan persembahan mungkin bisa dibuat sebagai halaman awal karya tulis ilmiah. Namun pada pembuatan karya tulis berupa makalah hasil penelitian untuk suatu jurnal ilmiah, hal ini jarang dilakukan. Kalaupun ada berupa ucapan terima kasih, biasanya dimuat di bagian akhir karya tulis. Suatu jurnal ilmiah terkadang memiliki aturan penulisan yang sedikit berbeda dengan yang lain, meskipun pada dasarnya sama secara garis besarnya.

         Halaman motto dan halaman persembahan bukanlah suatu hal yang mutlak diperlukan. Hal ini tergantung dari selera masing-masing penulis. Namun seandainya dalam proses pembuatan karya tulis kita mendapatkan sebuah motto yang sangat berperan dalam pembuatan karya tulis, motto bisa kita cantumkan. Kita juga bisa mencantumkan halaman persembahan sebagai penghargaan terhadap orang atau organisasi tertentu yang sangat membantu dalam penulisan atau penyelesaian karya tulis tersebut. Hal ini bisa kita lakukan jika karya tulis tersebut memiliki kelaziman untuk hal tersebut (misalnya untuk skripsi). Namun jika karya tulis tersebut berupa makalah, motto tidak perlu kita cantumkan. Persembahan bisa kita cantumkan pada bagian akhir karya tulis sebagai ucapan terima kasih terhadap orang atau organisasi yang membantu dalam penyelesaian karya tulis tersebut.

22.8.10

Inovasi

           Banyak orang yang mempunyai pikiran bahwa inovasi adalah hanya sebagai suatu penemuan (invention) saja, yaitu penciptaan suatu produk baru yang dapat dimintakan hak patennya, pendapat ini adalah tidak benar. Dalam manajemen, inovasi bukan hanya penemuan (invention), penciptaan produk baru yang dapat dimintakan hak paten. Inovasi memiliki lingkup pengertian yang lebih luas dari penemuan (invention). Pengembangan produk, peningkatan kreasi, efisiensi atau efektifitas suatu produk termasuk juga dalam kegiatan inovasi. Strategi pemasaran yang dikembangkan guna meningkatkan penjualan misalnya bisa juga dikatakan sebagai sebuah inovasi dan ini bukanlah suatu penemuan (invention) yang dapat dimintakan paten.

19.8.10

Halaman Awal Karya Tulis Ilmiah

           Karya tulis ilmiah yang baik umumnya memuat tiga bagian penting, yaitu bagian depan, bagian isi, dan bagian penutup/bagian akhir.

         Halaman awal adalah kumpulan halaman yang merupakan penjelasan awal dari suatu karya tulis ilmiah. Bagian-bagian dari halaman awal, yaitu: halaman kulit luar (sampul depan), halaman judul (sampul dalam), bila diperlukan juga terdapat halaman persetujuan, halaman motto dan persembahan, halaman riwayat hidup, dan sebagian dari bagian yang terakhir adalah halaman kata pengantar.

A.Halaman Kulit Luar (Sampul Depan)
         Pada halaman kulit luar, hal-hal pokok yang dimuat antara lain: judul karya tulis ilmiah, nama penulis, penjelasan maksud penulisan, dan bagian paling bawah adalah nama lembaga. Informasi yang dimuat pada halaman judul dapat memberikan pengetahuan pada pembaca mengenai topik yang dibahas pada karya tulis ilmiah tersebut. Di samping itu pembaca juga dapat mengetahui penulis karya tulis ilmiah, untuk apa karya tulis itu dibuat dan oleh lembaga apa karya tulis tersebut dipublikasikan.

B.Halaman Judul (Sampul Dalam)
         Isi tulisan halaman judul pada dasarnya sama persis dengan halaman kulit luar. Yang membedakannya hanyalah bahwa halaman judul pada sampul dalam merupakan halaman yang diperhitungkan dalam jumlah halaman keseluruhan, yang dilambangkan dengan angka romawi kecil (“i”).

C.Halaman Persetujuan
         Karya tulis ilmiah yang dibuat sebagai syarat kelulusan dari suatu jenjang pendidikan, memerlukan persetujuan dari instruktur/guru/dosen yang membimbingnya atau dari panitia yang mengujinya. Untuk keperluan inilah halaman persetujuan biasanya dibuat.

D.Halaman Motto dan Persembahan
         Halaman motto atau halaman persembahan umumnya digunakan oleh penulis sebagai pemberi motivasi dalam menyelesaikan karya tulisnya. Bagi sebagian orang, halaman ini tidak perlu dicantumkan, dan memang biasanya bukan merupakan salah satu syarat penulisan.Baca juga motto dan persembahan dalam sebuah karya tulis

E.Halaman Riwayat Hidup
         Halaman riwayat hidup berisi nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, nama orang tua, riwayat pendidikan formal, riwayat pekerjaan serta biasanya bila ada juga berisi daftar karya tulis ilmiah yang pernah dibuat. Dengan membaca halaman ini, pembaca setidaknya akan lebih mengenal “siapa” penulis karya tulis yang dibacanya.

F.Halaman Kata Pengantar
         Kata pengantar memberikan gambaran yang berkaitan dengan karya tulis ilmiah dan perlu dicantumkan, tetapi bagian tersebut tidak mungkin dimasukkan ke bagian isi (teks). Kata pengantar dapat menyiapkan pembaca untuk memahami isi karya tulis tersebut.

17.8.10

Struktur Tumbuhan

           Tumbuhan terbagi dalam dua kelompok besar, yakni tumbuhan berpembuluh (Vaskuler) dan tumbuhan tak berpembuluh (non vaskuler). Tumbuhan berpembuluh ditandai dengan berkembangnya jaringan konduksi (jaringan pengangkut) yang bertugas menghantarkan unsur hara dan air yang ditransportasi ke seluruh bagian tumbuhan. Sedangkan tumbuhan tak berpembuluh merupakan tumbuhan yang sangat sederhana karena tidak memiliki sistem transport internal.

Artikel terkait:
Organ tumbuhan

Jaringan dan sistem jaringan pada tumbuhan

Gerak pada tumbuhan

Evolusi bunga dan perkembangan biji

Perkembangan tumbuhan berbunga

Peredaran air dan makanan pada tumbuhan

Hormon pada tumbuhan